Cara Budidaya Tanaman Hidroponik di Lahan Sempit

Yasmin Shafiyyah – Homify Yasmin Shafiyyah – Homify
Casa B+E, ANDRÉ PACHECO ARQUITETURA ANDRÉ PACHECO ARQUITETURA Kolam Renang Gaya Eklektik
Loading admin actions …

Memiliki luas lahan halaman yang terbatas tidak lagi menjadi kendala untuk bercocok tanam. Anda masih tetap bisa menanam berbagai macam tumbuhan meskipun di lahan yang sempit. Bagaimana caranya? Gunakan teknik hidroponik saat bercocok tanam. Cara menanam hidroponik ini masih menjadi favorit karena Anda dapat menanam tanaman di mana saja.

Hal tersebut karena hidroponik merupakan suatu metode budidaya tanaman yang menggunakan media tanam selain tanah. Tentunya media tanam pengganti tanah ini harus mengandung unsur hara, seperti air atau larutan mineral bernutrisi, sabut kelapa, serat mineral, pasir kerikil rockwool, serbuk kayu, dan lainnya.

Tertarik untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik, atau ingin tahu cara untuk memulai usaha hidroponik? Sebelum memulai, alangkah lebih baik jika Anda mengetahui  kelebihan budidaya hidroponik serta bagaimana cara menanam tanaman hidroponik dengan baik dan benar. Yuk, temukan informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini.

Kelebihan-Kelebihan Tanaman Hidroponik

Budidaya tanaman hidroponik masih terus diminati karena menawarkan banyak kelebihan. Apa saja?

  1. Memaksimalkan Lahan yang Sempit: Metode hidroponik sangat tepat dan efektif untuk diaplikasikan pada lahan yang terbatas. Dalam budidaya tanaman hidroponik, Anda dapat menggunakan barang-barang bekas seperti botol mineral bekas, pipa, dan lainnya. Dengan lahan yang sempit, Anda bisa menempatkan tanaman hidroponik di dinding atau digantung.
  2. Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan: Tanaman hidroponik terbilang hemat jika dibandingkan dengan tanaman konvensional karena tidak perlu disirami setiap hari. Hal ini karena larutan mineral bernutrisi untuk tanaman sudah tertampung di dalam wadah. Tidak hanya hemat, tanaman hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak perlu menggunakan pestisida atau obat hama yang berisiko merusak tanah. Bebas dari pestisida dan obat hama juga membuat tanaman hidroponik dapat dimakan secara keseluruhan, termasuk akarnya.
  3. Hemat Pemakaian Pupuk: Tanaman hidroponik tidak memerlukan pupuk yang berlebihan karena memiliki media berupa larutan mineral bernutrisi. Selain itu, dengan menggunakan media tanam selain tanah, maka tanaman hidroponik memiliki risiko yang kecil untuk terkena hama dan penyakit tanaman yang disebabkan bakteri, ulat, atau cacing nematoda yang umumnya terdapat di dalam tanah.
  4. Mudah Memeriksa Akar Tanaman: Tanaman hidroponik memudahkan Anda untuk memeriksa akar tanaman dengan jelas. Jadi, Anda dapat mengontrol pertumbuhan tanaman secara periodik dengan lebih baik. Selain itu, bercocok tanam dengan metode hidroponik cenderung lebih bersih daripada bertanam dengan media tanah.
  5. Harga Jual yang Lebih Tinggi: Umumnya, hasil tanaman dengan teknik hidroponik dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi, terlebih jika Anda menanam sayuran dan buah organik. Hal ini karena biasanya pecinta buah dan sayuran sangat memperhatikan proses dan kualitas makanan yang akan mereka konsumsi.

Jenis-Jenis Tanaman Hidroponik

Sebelum memulai budidaya tanaman dengan teknik hidroponik, Anda perlu mengetahui jenis-jenis tanaman apa saja yang dapat tumbuh dengan baik menggunakan metode ini. Sebab, ada juga beberapa jenis tanaman yang tidak tumbuh dengan baik jika menggunakan metode hidroponik.

Jenis-jenis tanaman yang umumnya sering ditanam dengan teknik hidroponik, antara lain selada, mentimun, bawang, sayuran berdaun hijau seperti brokoli, bok choy, sawi, kailan, bayam dan kangkung. Selain sayuran, Anda juga bisa menanam secara hidroponik buah-buahan dan sayuran berbentuk buah, seperti stroberi, melon, cabe dan tomat.

Anda juga bisa menanam tanaman herbal secara hidroponik, seperti daun mint, ketumbar, dan basil. Selain itu, Anda juga bisa budidaya beberapa tanaman berbunga secara hidroponik, seperti mawar dan anggrek.

Cara Menanam Tanaman Hidroponik dengan Media Air

Tidak perlu ribet, teknik ini cukup menggunakan media larutan nutrisi atau air sebagai tempat pertumbuhan akarnya. Adapun beberapa cara dalam teknik larutan yang biasa dipakai antara lain sebagai berikut.

  1. Menerapkan Teknik Larutan Statis: Saat menerapkan teknik ini, Anda tidak perlu mengalirkan air atau larutan nutrisi. Untuk media tanam, Anda dapat menggunakan ember plastik, botol mineral bekas, bak semen, atau tangki. Pastikan Anda memilih wadah dengan warna gelap dan tidak tembus cahaya untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam wadah. Jika wadah tanaman berwarna bening, Anda bisa menyiasati dengan melapisinya dengan plastik hitam atau alumunium foil.
  2. Selain wadah, hal yang perlu Anda perhatikan pada teknik ini adalah ketinggian larutan nutrisi. Posisikan ketinggian larutan serendah mungkin agar akar tanaman berada di atas larutan. Ketinggian ini bertujuan agar tanaman mendapatkan oksigen yang cukup. Pastikan juga Anda mengganti air secara berkala, misalnya seminggu sekali atau jika larutan sudah turun di bawah ketinggian tertentu.
  3. Menerapkan Teknik Larutan Air atau Nutrient Film Technique (NFT): Teknik larutan air atau NFT ini merupakan cara yang paling populer dan banyak digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik. Cara kerjanya yakni dengan mengalirkan larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman secara terus menerus. Tangki berukuran besar ini ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dari media tanam agar larutan nutrisi mengalir dengan baik ke semua media tanam.
  4. Teknik NFT ini terbilang mudah karena pengaturan suhu dan larutan nutrisi dapat Anda atur dari tangki besar. Teknik ini dapat digunakan untuk menanam tanaman hidroponik dalam skala besar. Untuk media saluran nutrisi, teknik NFT menggunakan parit yang dibuat dari lempengan logam tipis anti karat. Lalu, tanaman disemai di parit tersebut. Kemudian, larutan nutrisi dialirkan di sekitar parit sehingga akan terbentuk lapisan tipis di sekitar tanaman sebagai makanan tanaman.

Anda dapat mengikuti langkah-langkah menaman dengan teknik NFT berikut ini:

  • Persiapkan alat-alat berupa pipa atau talang, penampung dan pompa.
  • Lubangi pipa sesuai dengan ukuran panjangnya. Pastikan jarak antara lubang satu dengan lainnya sama.
  • Susun pipa atau talang yang sudah dilubangi untuk media tanaman yang akan ditanam.
  • Siapkan dan posisikan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah.
  • Pasang pompa untuk mengalirkan larutan nutrisi agar nutrisi mengalir ke semua tanaman secara maksimal.

Cara Menanam Tanaman Hidroponik dengan Sumbu (Wick)

Teknik menanam hidroponik dengan sumbu (wick) dapat Anda aplikasikan karena tergolong paling sederhana dan tepat untuk para pemula. Teknik dengan sumbu ini efektif digunakan untuk tanaman kecil, seperti kangkung, bayam, seledri, selada, cabai, dan lainnya. Namun, teknik sumbu ini kurang tepat untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.

Adapun alat dan bahan yang diperlukan yakni sebagai berikut.

  •  Siapkan alat sebagai wadah tanaman, misalnya seperti ember, pot bekas, botol bekas, kaleng bekas cat, dan lainnya.
  • Siapkan sumbu. Anda bisa memanfaatkan kain flanel, kain lain yang menyerap air, bekas sumbu kompor, dan lainnya.
  • Siapkan media tanam. Ada beberapa media tanam yang dapat Anda pilih, antara lain sekam, serabut kelapa, arang, pecahan bata, rockwool, kerikil, busa bekas kursi, atau kapas. Jika ingin mendapat hasil tanaman dengan kualitas yang lebih baik, pilihlah rockwool karena lebih steril dan tahan terhadap penyakit tanaman.

Lalu, bagaimana cara membuat media tanam sumbu? Ini dia.

  • Siapkan botol bekas, dan potong menjadi dua bagian. Pastikan bagian bawah botol berukuran lebih panjang daripada bagian atas botol.
  • Buat dua lubang pada bagian leher botol.
  • Masukkan sumbu, atau kain flanel dari satu lubang dan keluar dari lubang yang satu lagi.
  • Setelah itu, posisikan bagian atas botol secara terbalik dan letakkan ke dalam bagian bawah botol.
  • Media tanam sudah jadi dan siap digunakan.

Setelah botol dan media tanam sudah jadi, langkah selanjutnya adalah mengisi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi. Lalu, pindahkan rockwool atau media tanam yang sudah disemai tumbuhan ke dalam bagian bagian atas botol. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu dan merawat tanaman hingga tumbuh besar.

Jadi, jenis tanaman apa yang akan Anda tanam dengan teknik hidroponik?

Butuh bantuan dengan projek Anda?
Hubungi kami!

Sorotan dari majalah