Proyek ini adalah sebuah coffee shop yang ambisius dari seorang owner asal Medan. Coffee shop ini dibuat dengan style yang dapat mengakomodasi rindunya
owner terhadap gaya hidup coffee lovers di Melbourne, serta mau menunjukkan totalitas sang owner dalam mengelola coffee shop ini.
Tatanan ruang diatur sehingga dapat mengakomodasi berbagai aktivitas customer, seperti sekedar bersantai, berkumpul bersama teman, bekerja, hingga melaksanakan berbagai pelatihan-pelatihan untuk industri kreatif, yang sangat didukung oleh sang owner. Setiap tempat duduk juga memiliki pengalaman ruang yang berbeda, sehingga customer bisa memilih tempat duduk favoritnya bila customer datang kembali.
Satu tujuan besar dalam desain kami adalah merusak
kebiasaan eksklusif, yang biasanya dalam satu grup meja hanya berisi customer beserta inner circlenya.
Sebuah meja yang besar (sekitar 1,2m x 2,6m) diletakkan di lantai 2 coffee shop untuk menghilangkan privasi
dalam satu meja dan membaurkan setiap orang yang kenal maupun tidak dikenal dalam satu meja tersebut. Meja ini menjadi spot favorit bagi para customer terutama para kaum digital nomad, karena dapat mengakomodasi keperluan mereka untuk bekerja dengan nyaman di meja yang besar, serta dapat berinteraksi dengan teman-teman baru yang juga duduk di meja tersebut.
Kontras dari lingkungan sekitar untuk menarik perhatian. Jendela dibuat custom untuk menunjukkan spesialnya coffee shop ini.
Logo The Coffeenatics yang berwarna gold, dipadukan dengan fasad berwarna hitam yang berpola seirama dengan karakteristik logo.
Penataan bar yang efektif untuk menghemat space dan tetap menjaga kenyamanan barista dalam memberikan pelayanan.
Sebuah spot untuk menunggu order take away.
Pintu custom dari besi dengan handle kayu solid setinggi pintu, menunjukkan rawness dari coffee shop ini. Handle pintu yang terkikis menunjukkan seberapa sering coffee shop ini dikunjungi oleh customer.
Seating experience yang berbeda-beda pada setiap sudut ruangan. Area tangga sebagai background.
Sebuah meja yang besar (sekitar 1,2m x 2,6m) diletakkan di lantai 2 coffee shop
untuk menghilangkan "privasi" dalam satu meja dan membaurkan setiap
orang yang kenal maupun tidak dikenal dalam satu meja tersebut. Meja ini
menjadi spot favorit bagi para customer terutama para kaum
digital nomad, karena dapat mengakomodasi keperluan mereka untuk bekerja
dengan nyaman di meja yang besar, serta dapat berinteraksi dengan
teman-teman baru yang juga duduk di meja tersebut.
Dengan jendela tampak depan sebagai background, jendela custom menjadi solusi agar pojok ini terlihat unik dibandingkan coffee shop yang lain.
Mencoba memberikan cara duduk yang unik dengan bersandar di dinding. Aksentuasi pada tiap seating diberikan dengan bantal berwarna merah yang bermotif songket.
Sudut yang dibuat untuk customer yang ingin menyendiri.